Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Online atau Online Single Submission bisa segera diterapkan baik di Kementerian, di tingkat provinsi, di tingkat kabupaten, di tingkat kota.
Menurut Presiden, tidak usah menunggu beberapa daerah yang masih belum siap, karena nanti lewat Instruksi Presiden atau Peraturan Presiden, mau tidak mau yang namanya online single submission ini betul-betul langsung bisa diterapkan tanpa ada yang bilang, “Saya belum siap, saya belum siap, saya belum siap.”
“Saya tidak menunggu kesiapan, sistemnya jadi, kita paksa untuk mengikuti online single submission ini,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/4) sore.
Untuk itu, Presiden meminta Satuan Tugas (Satgas) mengawal jalannya perizinan ini, dari awal sampai akhir, sehingga semuanya bisa bekerja dengan efektif, tanpa sumbatan-sumbatan, tanpa ada mengganggu di tengah jalan, sehingga betul-betul ini adalah sebuah reform dalam rangka iklim kemudahan berusaha.
Reformasi Perizinan
Sebelumnya dalam awal pengantarnya, Presiden Jokowi menekankan, bahwa penerapan online single submission ini adalah sebuah reformasi, sebuah perubahan besar-besaran untuk membuat seluruh perizinan dari pusat sampai ke daerah betul-betul terintegrasi menjadi satu kesatuan.
“Dengan menggunakan model registrasi yang lebih modern, yang lebih cepat, dengan sistem data yang terpadu, terintegrasi sehingga tidak perlu lagi melewati banyak rantai birokrasi,” kata Presiden seraya mengingatkan, karena ini reform berbasis teknologi digital, maka sistemnya harus betul-betul jalan dan langsung bisa digunakan dan ramah bagi penggunanya.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan bahwa di belakang penerapan sistem ini ada manusia, ada faktor SDM (Sumber Daya Manusia), yang di situ ada kultur.
Oleh karena itu, Presiden meminta reform ini menyangkut kapasitas SDM kita agar lebih tanggap, lebih responsive.
Sementara terkait dengan kultur birokrasi, Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah ingin mereka bisa memberikan pelayanan yang cepat, dan mau untuk melepaskan ego sektoralnya masing-masing.
Presiden juga menegaskan, bahwa reform itu tidak hanya soal penerapan sistem online-nya dalam perizinan yang terintegrasi, tetapi juga terkait dengan penyederhanaan proses yang melibatkan semua Kementerian dan juga daerah, agar sesuai dengan kecepatan bisnis proses yang dibangun dalam online single submission ini.
Selanjutnya, Untuk yang kesembilan kalinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas yang membahas perkembangan persiapan penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, yang waktu pelaksanaannya tinggal 4 (empat) bulan lagi.
“Ini adalah rapat terbatas ke-9 kali membahas Asian Games, karena kita ingin memastikan dalam waktu yang masih tersisa, persiapan kita betul-betul sudah matang,” tegas Presiden Jokowi saat memberikan pengantar dalam Rapat Terbatas Mengenai Perkembangan Persiapan Asian Games XVIII Tahun 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/4) siang.
Pada rapat terbatas itu, Presiden Jokowi mengaku ingin laporan detil mengenai persiapan infrastruktur, venue maupun non-venue, dan juga persiapan teknis pelaksanaan mulai dari pembukaan, pertandingan seperti apa, hingga penutupannya, serta juga kesiapan atlet-atlet Indonesia yang akan berlaga di Asian Games XVIII.
Soal Promosi
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyoroti sisi promosi untuk Asian Games ini, baik di media-media lokal maupun di media-media internasional, yang dinilainya belum ada pergerakan yang sangat signifikan.
“Oleh sebab itu, saya minta ini betul-betul diperhatikan, yang terakhir ini tadi, sehingga mestinya di dalam posisi yang sudah dekat seperti ini, setiap dua minggu itu ada untuk media nasional maupun internasional itu harus rutin diadakan dalam rangka mempromosikan Asian Games XVIII ini,” ujar Presiden Jokowi.
Rapat terbatas itu dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Perhubungan Budi K Sumadi, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri PANRB Asman Abnur, Menpora Imam Nahrawi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Jaksa Agung M Prasetyo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BPKP Ardan Adipradana, Gubernur Sumatra Selatan Alex Nurdin, Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan Ketua INASGOC Erick Tohir. (GUN/SM/DID/Rah/ES)
Related Post:
- Viral Penjarahan di Palu, Jokowi: Tidak Ada Pengambilan Paksa Barang dan Makanan – Liputan6 Siang
- Presiden Jokowi Diberi Tongkat Gus Munif, Jokowi: Ada Maknanya, Tapi Tidak Boleh Disampaikan
- Tidak Ada Kata Yang Pantas Untuk Jokowi Kecuali Cukup Satu Periode
- Begini Pujian Terkini KH Ma’ruf Amin Ke Jokowi, Siap Siap Ada Yang Kepanasan!
- Jokowi: Tidak Ada yang Saya Takuti untuk Kepentingan Bangsa
- Nyai Dewi Tegaskan Jangan Ganggu Pancasila, tidak Ada ruang untuk sistem Khilafah di Indonesia
- 'Belum apa-apa saya dituduh perompak, ada pula kata video tulen…'
- BUAT PRESIDEN JOKOWI TERKEJUT, PERJUANGAN AKTIVIS INI TAK SIA-SIA, PRESIDEN PUN UCAPKAN TERIMA KASIH
- MENOLAK LUPA! Dulu Ahmad Dhani KOAR2 Untung gak ada saya, kalau ada saya bisa saya pukuli, SEKARANG?
- "Saya Bujang, Dulu Saya Ada Isteri Ada Anak" Malam Saya Berteduh Di Luar Surau.