Setelah Kementerian Agama melemparkan bola daftar rekomendasi 200 mubalig ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), rencananya MUI akan memberikan sertifikasi bagi mubalig.
Ketua MUI, Ma’ruf Amin mengatakan, prinsipnya bukan sertifikasi mubalig, tapi mubalig yang disertifikasi. “Bukan itu. Kalau itu seperti SIM. Tapi ini sifatnya kesukarelaan, bukan keharusan,” katanya.
Nantinya, MUI akan membuat panitia seleksi yang ditangani oleh komisi dakwah. Sejumlah syarat antara lain mubalig yang akan diberikan sertifikat itu menyatakan kesediaannya. Lalu, tidak bermasalah dalam aspek kompetensi, moral dan hukum.
“Keempat, tidak ada catatan-catatan buruk ketika dia menjadi mubalig. Tidak menimbulkan kegaduhan,” kata Ketua MUI Ma`ruf Amin.
Selanjutnya, Ma’ruf Amin mengatakan, nantinya akan ada pakta integritas antar organisasi Islam. Semua akan diatur dalam kode etik dalam berdakwah.
Sementara menurut Wakil Presiden yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla, hal ini merupakan niat baik dan perlu dilaksanakan dengan baik dan teratur. Dalam hal ini negara bisa ikut campur tangan, hanya memberikan kode etik. “Ini kan kalau ada pelanggaran pidana itu bisa juga dikenakan, menghasut di masjid dan tempat dakwa. Itu harus diatur kode etiknya,” katanya. (Narasi)
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share..
ada juga Narasi Channel: http://bit.ly/NARASICHANNEL
dan Nara-Z http://bit.ly/NARA-Z
Mari subscribe yuuk..
https://www.instagram.com/najwashihab
https://twitter.com/NajwaShihab
https://www.facebook.com/najwashihabofficial
YouTube Business Inquiries: [email protected]
Najwa Shihab Youtube is under management of:
dr.m, Indonesia’s 1st Certified & Official Youtube MCN
https://servicesdirectory.withyoutube.com/directory/pt-digital-rantai-maya-drm
Related Post:
- Politik Sarung Ma’ruf Amin: Ma’ruf Amin: Saya Ada di Tengah (Part 7) | Mata Najwa
- Usai Pemilu – Jokowi: Kalau Ada Kecurangan Lapor Bawaslu (Part 2) | Mata Najwa
- Babak Akhir Pilpres: Ada Apa dengan DPT? (Part 3) | Mata Najwa
- Ada China di Natuna – Fadli Zon: Hadapi China Harus Realistis (Part 6) | Mata Najwa
- Ada China di Natuna: Mengapa Laut China Selatan Selalu Jadi Rebutan (Part 3) | Mata Najwa
- Ada China di Natuna: Jokowi Datang, Kapal China Belum Pulang (Part 2) | Mata Najwa
- Ada China di Natuna: Eksklusif Nelayan Indonesia Berhadapan Kapal China (Part 1) | Mata Najwa
- Ada China di Natuna – Kepala Bakamla: "Pakai Keris" Buat Usir Kapal China (Part 4) | Mata Najwa
- Ada China di Natuna: 500 Kapal Nelayan Pantura Siap Ke Natuna (Part 5) | Mata Najwa
- Menangkal Corona – Anggota Komisi 9: Jangan Ada Dusta di Antara Kita (Part 5) | Mata Najwa