PRABOWO DIDEMO ~ NGAKU OJOL ~ TERNYATA ASOSIASI BANTAH ADA ANGGOTANYA YANG IKUT, LALU SIAPA MEREKA.?

PRABOWO DIDEMO ~ NGAKU OJOL ~ TERNYATA ASOSIASI BANTAH ADA ANGGOTANYA YANG IKUT, LALU SIAPA MEREKA.?

Dua asosiasi pengemudi ojek online Blitar Raya membantah mereka melakukan aksi yang ditujukan pada Prabowo hari ini. Mereka dengan tegas mengatakan tidak ikut dan tidak mau terlibat dalam semua kegiatan politik praktis negara ini.

Dua asosiasi pengemudi ojol itu adalah Solidaritas Grab Blitar Raya (SGBR) dan Independent. Ketua SGRB Edwin dikonfirmasi detikcom. Pasalnya ada pihak yang dinilai sengaja memanfaatkan komunitasnya untuk kepentingan politis kelompok tertentu.

“Gak ada anggota saya yang ikut tadi. Siapa mereka yang ngaku-ngaku dan pakai jaketnya Grab. Polisi harus cari tahu siapa sebenarnya mereka,” kata Edwin
Edwin mengaku baru mengetahui yang mengatasnamakan komunitas ojol justru dari pemberitaan detikcom. Sementara, komunitas itu ternyata bukan anggotanya, namun memakai atribut properti kelompoknya.

“Akan saya telusuri siapa anggota saya yang di Wlingi. Yang komentar menyewakan jaket Grab, itu pelanggaran. Gak boleh atribut itu dipakai orang lain apalagi sampai disewakan,” tandasnya.

Dalam komentar satu diantara pembaca detikcom dengan akun Grab Wlingi menuliskan “Kemarin ada yang menyewa 6 jaket dari komunitas driverGrab Wlingi. Apakah mau digunakan ini ….Kami klarifikasi kami Asosiasi Grab Blitar Raya tidak ada yang ikut aksi tersebut”.

Hal senada juga ditegaskan Ketua Driver Ojol Independent Blitar Raya Susilo. Susilo menyatakan, anggotanya tidak mau terlibat dan tidak mau tahu politik di Indonesia.

“Anggota saya tidak ada yang ikut demo-demo begitu. Kami tidak mau terlibat dan tidak mau tahu perpolitikan di Indonesia. Kami hanya mencari uang dengan halal. Sudah jangan dimanipulir untuk kepentingan lainnya,” tegasnya saat dihubungi detikcom.

Dengan ucapan Prabowo, menurut Susilo, anggotanya tidak ada yang tersinggung. Karena realitas di lapangan memang seperti itu. Namun jika Prabowo bilang driver ojol banyak yang lulusan SMA, hal ini dibantah Susilo.

“Salah itu, dapat data dari mana. Dari sekitar 150 anggota saya, yang lulusan SMA hanya 1%. Terbanyak justru anak kuliahan yang kerja sambilan buat biayai kuliah mereka,” ungkapnya.

Lalu siapakah massa tadi? Pertanyaan ini sebenarnya bisa terjawab dari surat pemberitahuan dan permintaan izin pelaksanaan yang ditujukan pada pihak kepolisian.

Namun sampai berita ini dikirimkan, detikcom belum mendapat jawaban pasti dari Kasat Intel Polres dan Polres Blitar Kota. Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan driver ojol melakukan aksi di dua lokasi. Pertama di Simpang Empat Jalan Raya Kanigoro dan diteruskan di Simpang Empat Lovi Jalan A Yani Kota Blitar

Related Post: