Ada Kejanggalan dari Hasil Otopsi, Keluarga Insiden Penembakan Laskar FPI Temui Komisi III DPR

Ada Kejanggalan dari Hasil Otopsi, Keluarga Insiden Penembakan Laskar FPI Temui Komisi III DPR

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pasca peristiwa penembakan 6 Laskar FPI, Polisi menyebut telah menemukan senjata api dan senjata tajam di tangan anggota FPI yang diduga digunakan oleh pelaku untuk menyerang polisi di jalan tol Jakarta – Cikampek.

Polisi juga menemukan adanya kerusakan kendaraan pada mobil polisi.

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo menyebut, dari hasil penyidikan sementara polisi memastikan proses penegakan hukum akan dilakukan secara transparan dan melibatkan sejumlah pihak termasuk masyarakat untuk memberikan informasi terkait peristiwa ini.

Sementara itu, keluarga korban penembakan didampingi kuasa hukum mendatangi gedung DPR untuk menemui Komisi III DPR.

Anggota keluarga dari korban Andi Oktiawan, Muhammad Suci Khadafi dan Lutfi Hakim mengadu dan berharap pimpinan DPR membuat tim investigasi dalam mengungkap kasus ini.

Melalui kuasa hukum korban, Achmad Midan, keluarga mengatakan ditemukan adanya kejanggalan pada tubuh korban sewaktu dilakukan otopsi.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Mahesa menyatakan dirinya mempertanyakan adanya pembentukan Laskar FPI dan apakah ada pelatihan khusus untuk Laskar FPI.

Insiden tewasnya 6 orang Laskar FPI di KM 50 tol Cikampek memasuki babak baru.

Mulai hari Selasa (8/12) kemarin, penyelidikan kasus ini diambil alih Mabes Polri.

Selain karena tempat kejadian perkara berada di wilayah hukum Polda Jawa Barat, pengambil alihan kasus juga dilakukan demi menjaga profesionalisme dan integritas.

Terlebih, anggota Polda Metro Jaya turut menjadi korban.

Tak hanya Mabes Polri, kasus ini juga turut diusut oleh Komnas Hak Asasi Manusia.

Guna melengkapi informasi, Komnas HAM akan memanggil Kapolda Metro Jaya dan Direktur PT Jasa Marga.

Related Post: