ADA PETISI HAPUS CERAMAH UAS DI YOUTUBE;MUI ANGKAT BICARA;DIN SYAMSUDDIN;TABLIGH AKBAR UST SOMAD;ABD

ADA PETISI HAPUS CERAMAH UAS DI YOUTUBE;MUI ANGKAT BICARA;DIN SYAMSUDDIN;TABLIGH AKBAR UST SOMAD;ABD

MUI: Petisi Haus Ceramah Abdul Somad Melr Nilai Islam
sah & , CNN Indonesia
Sabtu, 03/11/2018 20:45
Bagikan :
Petisi agar ceramah Us Abl Somad dihapus di Youtube dianggap melgar kebebasan berpendapat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyebut petisi yang meminta ceramah ulama kondang asal Riau Us Aul Somad alias UAS dihapus di Youtube dihapus bertentangan dengan nilai-nilai islam dan kebebasan.
Diketahui sebuah laman situs go-vote.online membuat petisi yang berisi setuju atau tidaknya masyarakat, bila video ceramah U Abdul Somad dihapus karena terkait ormas ter
Petisi yang sudah dibuat sejak 30 Oktober 2018 ini sudah di-klik masyarakat sebanyak 67.867 kali. Sebanyak 97 persen atau 66.136 orang tidak setuju , sementara tiga persen atau 1.731 orang sisanya setuju ceramah UAS dihapus.
“Petisi seperti itu tidak perlu terjadi karena selain bertenan dengan nilai agama islam, akhlak islam, tapi secara khusus juga melanggar Undang-undang Dasar tentang kebebasan berpendapat,” tutur Din di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu (3/11).
Lihat juga: Usbdul Somad Bahas Pusi Ulama dengan Din Syamsuddin
Menurut Din tuduhan di tisi itu bahwa UAS terkait dengan ormas terng adalah fah. Din menilai tuduhan semacam itu perlu dikonfirmasi atau ditabayunkan ke orang yang bersangkutan.
Ia pun prihatin umat islam seringkali melemparkan tun yang bernada f kepada seseorang seperti halnya yang dialami oleh UAS.
“Dan tan seperti yang dimaksud saya kira itu tidak benar, itu yang perlu ditabayyunkan. Saya mengamati dengan penuh rasa prihatin umat islam sering mepar than-tan tidak benar kepada seseorang yang bernada fih,” ujar dia.
Din Syamsuddin menegaskan U Somad tidak mendukungormasikal. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Menurut dia ketika ada ulama atau mubaligh yang berbicara dengan khilafah jangan langsung dikaitkan dengan ormas terng melainkan sebuah ajaran islam yang penting.
Din bahkan mengaku dirinya adalah seorang pendukung khilh karena khilah adalah bagian dari ajaran islam. Namun, dia melanjutkan, bukan berarti yang memegang teguh ajaran khilafah dituduh anti-Pancasila.
“Ini nalar yang kiru khilafah itu ajaran islam yang tidak perlu ditakuti, memang kita tidak menerima kalau negara Pancasila ini diubah tapi tidak berarti kalau kita menyebut ayat tentang khilafah itu ti Pancasila itu kekacauan nalarnya,” tutur Din.
Lebih lanjut, Din menghimbau kepada masyarakat khususnya umat Islam untuk selalu menjaga kerukunan dengan sesama. Ia juga berharap agar tidak ada lagi penghadangan terhadap mubaligh maupun dai apalagi dengan cara-cara yang resif.

Related Post: