Alasan Kenapa Tsubasa Tidak Jadi Di Ajak Ke Brazil, Ada Kisah Sedih Roberto Hongo Di belakangnya!!

Alasan Kenapa Tsubasa Tidak Jadi Di Ajak Ke Brazil, Ada Kisah Sedih Roberto Hongo Di belakangnya!!

Captain tsubasa ini merupakan anime jadul namun di buat kembali, tentunya dengan penyempurnaan kualitas grafik.
Bisa dibilang hampir mirip dengan seri dragon ball budokai. Namun kali ini yang ingin saya bahas adalah alasan dibalik
keputusan roberto hongo selaku pelatih tim SD nankatsu yang ingkar janji tidak jadi mengajak tsubasa untuk pergi ke brazil,
padahal dengan susah payah tsubasa telah memenuhi janjinya agar menang melawan tim SD meiwa. Berikut merupakan cuplikan adegan final antara tsubasa melawan hyuga kojiro.

Ya sebenarnya sikap roberto ini sudah terlihat pada beberapa episode sebelum pertandingan final antara nankatsu vs meiwa. Namun saya akan mencoba memperjelasnya disini.
Masih ingatkah teman-teman pada saat awal melatih tsubasa dan tim nankatsu, roberto sempat bercerita tentang masa lalunya?
Jadi cerinya begini, pada saat itu roberto kecil mirip seperti tsubasa sekarang ini, dia sangat suka sekali bermain
dengan bola. Suatu ketika roberto sedang menunggu ibunya pulang dari bekerja, dan seperti biasa roberto kecl menunggu
sambil bermain bola sampai2 teman ibunya juga heran kenapa roberto tidak pernah terpisah dengan bola.

Pada perjalanan pulang, ibu roberto yang melihat anaknya
senang sekali dengan bola, merasa kasihan karena sebenarnya bola yang dipakai roberto sudah sangat jelek.
Lalu Ibu roberto menawarkan akan membelikan yang baru pada saat ulang tahunnya nanti. Namun tak disangka
roberto yang begitu senang dengan bola ternyata menolaknya karena menurut roberto bolanya yg sekarang masih bisa dipakai.
Mngkin roberto juga merasa kasihan dengan ibunya yang harus bekerja keras untuk menjadi tulang punggung bagi mereka berdua.

Namun karena masih merasa heran, ibu roberto menanyakan alasannya, dan robertopun menjelaskan ke
ibunya, bahwa sebentar lg akan ada pemilihan pemain untuk tim brancos. Roberto yakin bisa lulus masuk seleksi tersebut, dan akan bisa menjadi pemain bola profesional yang memiliki banyak uang, jadi ibunya tidak perlu bekerja keras lagi.
Mendengar hal tersebut ibu roberto sangat terharu, air matanya hampir menetes tak tertahankan dan sambil memeluk roberto dengan erat, ibu roberto mengatakan bahwa beliau sangat bangga memiliki anak seperti roberto.

Lalu beberpa hari kemudian, tibalah ujian seleksi tim brancos tersebut. Roberto sangat antusias sekali. Namun tiba2 dari kejauhan teman ibu roberto berteriak memanggilnya .
Sambil berlari dan menangis, menghampiri roberto yang masih berada di dalam lapangan.
Tidak disangka, ibu roberto baru saja mengalami kecelakaan dan
meninggal dunia. Roberto sangat kaget, dadanya sesak dan nafasnya seolah tertahan. Pada akhirnya roberto kecil hanya hidup sebatang kara dan hampir putus asa dan depresi karena kepergian ibunda tercintanya.
Roberto kecilpun sempat berpikir tidak ingin bermain bola lagi untuk selama-lamanya.
Untunglah datang seorang bapak tua yang ternyata adalah seorang penjual bola, dan memberikan sebuah bola kepada roberto..

Related Post: