TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua KPU, Arief Budiman meminta agar penyebar kabar bohong mengenai surat suara dalam tujuh kontainer dan sudah tercoblos untuk ditangkap.
Termasuk, kata dia, orang-orang yang menulis dan menyebarkan berita bohong tersebut.
“Penyebarnya harus ditangkap.Termasuk siapa yang menulis, berita bohong ini,” tegasnya di Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kamis (3/1/2019) dini hari.
Pihaknya pun mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Cybercrime Mabes Polri untuk melakukan penelusuran atas kabar tersebut.
Baca: Pergub Sampah Plastik Tinggal Tunggu Tandatangan Gubernur DKI
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian,” katanya.
Sebelumnya, ia memastikan kabar adanya satu kontainer surat suara yang tercoblos merupakan kabar bohong.
Juga termasuk kedatangan tujuh kontainer yang membawa masing-masing 10 juta surat suara ke Tanjung Priok adalah bohong.
Hal itu terjadi dijelaskan oleh Arief usai melakukan pengecekan dan klarifikasi atas isu yang beredar di media sosial.
“Kami memastikan berdasar keterangan bea cukai, tidak benar. Tidak ada kabar TNI AL yang menemukan. Tidak ada penyitaan satu kontainer,” tegasnya di Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kamis (3/1/2019) dini hari.
Related Post:
- Kabar Duk4! Datang Dari Artis Fahmi Bo, Lama Tak Ada Kabar Sudah 2 Bulan Kena STR0K3
- 5 SUARA MISTERIUS : ADA SUARA LUCIFER DAN SINDEN!
- HEBOH!!! DUGAAN SURAT SUARA TERCOBLOS DI SELANGOR MALAYSIA, ADA YANG COBA BERMAIN CURANG
- Proses Penghitungan Surat Suara Dipastikan Tidak Ada Kebocoran
- Pengamat: Banyak Pemilih Tidak Tahu di Pemilu 2019 Nanti akan Ada 5 Surat Suara
- Heboh Surat Ormas Minta THR, Anies: Ada Pelanggaran Hukum, Laporkan
- Sebut Ada yang Minta Ahok Tulis Surat Dukung ke Jokowi, Fifi Lety: Biar Saya Jawab di Sini Sekaligus
- Merasa dicurangi, Lucinta kembali mengeluarkan bukti-bukti. Ada suara didi, ada suara gebby vesta jg
- Rahasia!! Ada Pasukan As yg Bergerak Diam-Diam di Cek0 dan Sl0vak1a Mendekati Ru51a
- KACAU! ADA YANG MINTA WAKAF ADA YANG MINTA MAAF, EKONOMI SEDANG HANYUT